Cara Bisnis Reseller Produk Digital Isi Daging
Apa maksud bisnis reseller produk digital? Lalu bagaimama membuat produk isi daging era terkini? Reseller pada produk digital sama persis seperti reseller pada produk fisik. Bedanya hanya satu yaitu tidak bisa berbelanja berulang-ulang bila berbentuk produk digital. Proses transaksi dianggap saja. Reseller produk fisik dan digital sama-sama dibeli untuk dijual kembali.
Memang agak aneh bila ada bisnis reseller dalam produk digital. Mengapa agak aneh? Produk digital adalah produk yang mudah download. Sekali beli produk reseller dari anda, mereka tidak perlu membelli lagi. Artinya apa? Artinya anda tidak menghasilkan penjualan lagi dari orang yang pernah beli produk. Tragisnya, mereka akan menjadi pesaing bisnis anda. Apakah anda siap mengalami kebangkrutan?
Apapun itu, bisnis reseller sudah terjadi di dunia online. Di luar negeri, banyak sekali penjual produk reseller. Penulis pun mendapat banyak produk PLR (Private Label Right) dari pembelian produk pembelajaran Clickbank. Biasanya, produk ini dipakai untuk kebutuhan bonus penjualan produk. Di Indonesia juga sudah ada. Penulis pernah membeli produk reseller di Indonesia. Sialnya, penulis menyesal membelinya karena produk isi abal-abal alias produk yang hanya membahas kulit yang banyak beredar di internet. Walaupun produk PLR, si pembuat produk reseller seharusnya memberikan isi daging yang bisa diterapkan dengan baik.
Namun kalau penjualan produk PLR isi daging, hal ini dianggap percuma. Mengapa? Kenapa tidak untuk penjualan sendiri saja? Kalau memberikan kesempatan pada orang lain menjual karya anda, mereka akan menjadi pesaing kita. Apakah tidak menjamin, mereka pun membuka PLR yang lebih unggul lagi. Inilah permasalahan yang harus anda pahami dan sudah ada bukti kasusnya.
Tetapi bagaimana bila tetap menjual produk PLR dengan produk isi daging? Hm... era terkini mungkin bisa menjawabnya.
Bila diwadahi Play Store produk digital resellernya, terus bagaimana penjualannya? Gampang. Anda hanya berfokus menjual produk seharga reseller yang sudah terbasuk biaya pendaftaran. Jangan memberi harga murah karena yang beli pasti 1 orang. Nah, si calon penjual produk digital PLR bisa menjual kembali dengan harga terserah. Otomatis, penjualan si pemilik produk mengandalkan lapak playstore milik Anda. Sedikit uang sewa lapak, ada lah.
Nah, di sini penulis belum memahami bagaimana kepemilikan lapak dan data transaksi hasil penjualan produk per itemnya. Penulis hanya mengetahui sedikit bahwa alat transaksi pembelian produk yang mengurusi Google.
Hal yang harus anda perhatikan adalah, pembeli aplikasi di Play Store alias Google Play adalah orang-orang yang memiliki kartu kredit. Bila seperti ini, anda jangan tanggung-tanggung membuat perusahaan bisnis reseller produk digital dalam sistem PRL.
Memang agak aneh bila ada bisnis reseller dalam produk digital. Mengapa agak aneh? Produk digital adalah produk yang mudah download. Sekali beli produk reseller dari anda, mereka tidak perlu membelli lagi. Artinya apa? Artinya anda tidak menghasilkan penjualan lagi dari orang yang pernah beli produk. Tragisnya, mereka akan menjadi pesaing bisnis anda. Apakah anda siap mengalami kebangkrutan?
Apapun itu, bisnis reseller sudah terjadi di dunia online. Di luar negeri, banyak sekali penjual produk reseller. Penulis pun mendapat banyak produk PLR (Private Label Right) dari pembelian produk pembelajaran Clickbank. Biasanya, produk ini dipakai untuk kebutuhan bonus penjualan produk. Di Indonesia juga sudah ada. Penulis pernah membeli produk reseller di Indonesia. Sialnya, penulis menyesal membelinya karena produk isi abal-abal alias produk yang hanya membahas kulit yang banyak beredar di internet. Walaupun produk PLR, si pembuat produk reseller seharusnya memberikan isi daging yang bisa diterapkan dengan baik.
Namun kalau penjualan produk PLR isi daging, hal ini dianggap percuma. Mengapa? Kenapa tidak untuk penjualan sendiri saja? Kalau memberikan kesempatan pada orang lain menjual karya anda, mereka akan menjadi pesaing kita. Apakah tidak menjamin, mereka pun membuka PLR yang lebih unggul lagi. Inilah permasalahan yang harus anda pahami dan sudah ada bukti kasusnya.
Tetapi bagaimana bila tetap menjual produk PLR dengan produk isi daging? Hm... era terkini mungkin bisa menjawabnya.
Wadahi Para Pembeli Lewat Play Store Google
Memang, anda berbisnis produk digital PLR yang bisa dijual kembali. Resiko yang bisa anda dapatkan sudah dijelaskan di atas. Tetapi, bila anda mengandalkan play store, sepertinya bisnis reseller produk digital anda akan aman. Seperti yang sudah anda ketahui atau mungkin belum anda ketahui, pendaftaran di play store Google berbayar sebesar $25 (saat artikel ini ditulis). Masalah membayar sejumlah itu dianggap mudah. Kesultannya justru ada di alat pembayaran buku.Bila diwadahi Play Store produk digital resellernya, terus bagaimana penjualannya? Gampang. Anda hanya berfokus menjual produk seharga reseller yang sudah terbasuk biaya pendaftaran. Jangan memberi harga murah karena yang beli pasti 1 orang. Nah, si calon penjual produk digital PLR bisa menjual kembali dengan harga terserah. Otomatis, penjualan si pemilik produk mengandalkan lapak playstore milik Anda. Sedikit uang sewa lapak, ada lah.
Nah, di sini penulis belum memahami bagaimana kepemilikan lapak dan data transaksi hasil penjualan produk per itemnya. Penulis hanya mengetahui sedikit bahwa alat transaksi pembelian produk yang mengurusi Google.
Raih Penghasilan Lain Selain Penjualan Produk Bisnis Reseller
Memang, lucu, kenapa bukan perusahaan bisnis reseller anda saja yang menjual produknya langsung? Jawabannya adalah, ada penghasilan lain. Penulis sudah memberi tahu bahwa untuk menjual aplikasi di Play Store, mereka membutuhkan uang pendaftaran. Nah, anda juga bisa mendapatkan penghasilan dari jasa membuka dan sewa lapak penjualan untuk penjualan mereka. Itu maksudnya.Buat Produk Digital PLR Yang Laku Dipasaran
Anda harus membuat perencanaan bersama tim ahli bagaimana merancang produk. Mungkin proyek penjualan game. Tetapi, tingkat kesulitanya pun tinggi. Kecuali game untuk kelas anak-anak. Tetapi, aplikasi yang laku dipasaran adalah aplikasi yang dianggap canggih. Tentu, aplikasi canggih memiliki tingkat kesulitan tersendiri.Hal yang harus anda perhatikan adalah, pembeli aplikasi di Play Store alias Google Play adalah orang-orang yang memiliki kartu kredit. Bila seperti ini, anda jangan tanggung-tanggung membuat perusahaan bisnis reseller produk digital dalam sistem PRL.
0 Response to "Cara Bisnis Reseller Produk Digital Isi Daging"
Posting Komentar