Cara Jualan Online Dengan Sistem Dropship
Anda mau jualan online? Bagaimana kalau anda mencoba jualan dengan menerapkan sistem dropship? Apakah anda sudah mengetahui sistem ini dalam penjualan online khusus produk fisik? Bila anda belum tahu, penulis akan menjelaskan secara singkat mengenai hal ini. Bila anda belum paham mengenai dropship, usaha jualan online anda seperti kurang maksimal.
Terlebih dahulu, penulis ingin menghilangkan kata “dropship” terlebih dahulu. Di sini, penulis ingin memakai kata “reseller”. Bagaimana dengan reseller? Reseller bisa dikatakan pelaku atau bisa juga semacam sistem/cara kerja. Reseller sendiri adalah penjual ulang yang berasal dari kata “re” dan “seller”. Nah, reseller erat kaitannya dengan suplier. Segala kebutuhan produk yang diinginkan reseller ada di pihak suplier. Pihak supler yang paling masuk akal adalah produsen atau kaki tangan produsen yakni agen.
Nah, bagaimana jualan online sistem dropshop dan kaitannya dengan pembahasan reseller? Nah, jualan online sistem dropship hanyalah sistem yang memudahkan para reseller berjualan online. Kalau tanpa sistem dropship, pihak reseller akan mengeluarkan uang terlebih dahulu untuk stok barang sebelum berjualan atau sebelum adanya pembelian produk. Kalau ada sistem dropship, pihak reseller tidak perlu belanja kebutuhan penjualan di saat belum ada pembeli. Pihak reseller akan berbelanja ketika ada pembeli atau pemesan produk.
Sekarang, apakah anda sudah paham pemahaman sistem dropship sebagai cara jualan online? bila sudah paham, lalu bagaimana cara jualan online dengan menggunakan sistem dropship? Anggap anda adalah penyedia sistem dropship. Begini penjelasannya.
Setiap kali ada pembelian produk dari reseller, pihak pengelola dropship alias suplier akan melayani pemesanan tersebut sesuai yang disampaikan lewat reseller. Si reseller pun menyetor uang transfer. Nah, pada tahap pengepakan dan pencantuman alamat, anda harus mencantumkan nama toko dan nama si reseller. Agar si reseller percaya, anda bisa menycantumkan foto mengenai penulisan alamat sesuai dengan nama si reseler.
Itulah pembangun kepercayaan si reseller terhadap anda yang sebagai penyedia sistem dropship.
Lalu apa hubungannya dengan jualan online sistem dropship? Bila anda berada di daerah Cirebon, lalu si reseller anda berada di daerah Jogjakarta, bagaimana masalah ongkos kirimnya bila yang membeli produk ternyata orang Jogja? Mereka pikir bahwa membeli produk dari orang Jogja ongkos kirimnya akan murah. Faktanya, si reseller cuma menjualkan produk milik anda yang ada di Cirebon. Ongkos kirim yang seharusnya murah malah membengkak mahal. Pembeli pun bertanya-tanya, “Kok dari jogja bisa mahal?”
Dari pembahasan di atas, bila anda membuka sistem dropship pada toko online, anda harus menarget para reseller yang berada dalam satu kota dengan anda. Aturan ini tidak bisa digugat, diprotes dan dibagaimanapun.
Sebagai reseller, tidak perlu mencantumkan stok lebih dari 5 di dalam tokonya. Kenapa? Karena produk yang dijual tidak ada di tangan anda.
Memang, inilah kelemahan reseller yang mengandalkan sistem dropshop. Alangkah baiknya untuk membuat situs jualan online sendiri daripada mengandalkan situs marketplace seperti Tokopedia.
Terlebih dahulu, penulis ingin menghilangkan kata “dropship” terlebih dahulu. Di sini, penulis ingin memakai kata “reseller”. Bagaimana dengan reseller? Reseller bisa dikatakan pelaku atau bisa juga semacam sistem/cara kerja. Reseller sendiri adalah penjual ulang yang berasal dari kata “re” dan “seller”. Nah, reseller erat kaitannya dengan suplier. Segala kebutuhan produk yang diinginkan reseller ada di pihak suplier. Pihak supler yang paling masuk akal adalah produsen atau kaki tangan produsen yakni agen.
Nah, bagaimana jualan online sistem dropshop dan kaitannya dengan pembahasan reseller? Nah, jualan online sistem dropship hanyalah sistem yang memudahkan para reseller berjualan online. Kalau tanpa sistem dropship, pihak reseller akan mengeluarkan uang terlebih dahulu untuk stok barang sebelum berjualan atau sebelum adanya pembelian produk. Kalau ada sistem dropship, pihak reseller tidak perlu belanja kebutuhan penjualan di saat belum ada pembeli. Pihak reseller akan berbelanja ketika ada pembeli atau pemesan produk.
Sekarang, apakah anda sudah paham pemahaman sistem dropship sebagai cara jualan online? bila sudah paham, lalu bagaimana cara jualan online dengan menggunakan sistem dropship? Anggap anda adalah penyedia sistem dropship. Begini penjelasannya.
Pastikan Jualan Online Anda Standar Grosir
Penjual yang berstatus reseller tidak memiliki hak jualan online dengan menggunakan sistem dropship. Mengapa? Karena harga produk akan jauh lebih mahal dari harga pasaran ketika dijual lagi. Reseller bertugas menyampaikan produk ke tangan konsumen murni. Maka dari itu, penjual harus menjadi pihak grosir bila mau menerapkan sistem dropship.Membangun Kepercayaan Dengan Bukti Foto
Berapa sih harga upload foto? Murah. Terlebih dahulu mengecilkan ukuran agar jauh lebih murah. Anda bisa memakai aplikasi pengecil ukuran foto. Dengan mengandalkan foto, hal ini bisa sebagai alat bukti pengiriman.Setiap kali ada pembelian produk dari reseller, pihak pengelola dropship alias suplier akan melayani pemesanan tersebut sesuai yang disampaikan lewat reseller. Si reseller pun menyetor uang transfer. Nah, pada tahap pengepakan dan pencantuman alamat, anda harus mencantumkan nama toko dan nama si reseller. Agar si reseller percaya, anda bisa menycantumkan foto mengenai penulisan alamat sesuai dengan nama si reseler.
Itulah pembangun kepercayaan si reseller terhadap anda yang sebagai penyedia sistem dropship.
Toko Jualan Online Menarget Satu Wilayah Kota
Para dropshiper (pemilik yang menerapkan dropship) seharusnya paham bahwa penjualan produk fisik secara online membutuhkan jasa kurir. Bila satu kota, ongkos kirim yang dipatok jauh lebih murah. Bila lintas kota apalagi lintas propinsi, ongkos kirim yang dipatok akan mengalami pembengkakan alias bertambah mahal. Semua penjual online pasti tahu.Lalu apa hubungannya dengan jualan online sistem dropship? Bila anda berada di daerah Cirebon, lalu si reseller anda berada di daerah Jogjakarta, bagaimana masalah ongkos kirimnya bila yang membeli produk ternyata orang Jogja? Mereka pikir bahwa membeli produk dari orang Jogja ongkos kirimnya akan murah. Faktanya, si reseller cuma menjualkan produk milik anda yang ada di Cirebon. Ongkos kirim yang seharusnya murah malah membengkak mahal. Pembeli pun bertanya-tanya, “Kok dari jogja bisa mahal?”
Dari pembahasan di atas, bila anda membuka sistem dropship pada toko online, anda harus menarget para reseller yang berada dalam satu kota dengan anda. Aturan ini tidak bisa digugat, diprotes dan dibagaimanapun.
Selalu Infokan Stok Terbaru
Para reseller pun ingin profesional dalam penjualan. Maka dari itu, mereka mengandalkan tokopedia atau bukalapak dalam penjualan. Mereka mencantumkan stok produk sesuai stok yang ada di suplier. Nah, sebagai suplier berkewajiban menginfokan stok terbaru produknya. Apakah harus per item penginformasiannya? Tidak harus. Anda harus menginfokan stok produk ketika sudah berjumlah 5. Tujuannya agar reseller bersiap untuk merubah jumlah stok yang ada di toko.Sebagai reseller, tidak perlu mencantumkan stok lebih dari 5 di dalam tokonya. Kenapa? Karena produk yang dijual tidak ada di tangan anda.
Memang, inilah kelemahan reseller yang mengandalkan sistem dropshop. Alangkah baiknya untuk membuat situs jualan online sendiri daripada mengandalkan situs marketplace seperti Tokopedia.
Minimal deposit 50rb
BalasHapusBonus member baru 30%
Bonus harian 5%
Aman & Terpercaya
hanya di bit.do/bolay0
Whatsapp kami
bit.do/WA_BOLAYO
+6282321807397
Yuk Gabung di Bolayo.com
BalasHapusMinimal deposit 50ribu
Bonus Member 30%
Bonus Harian 5%
Aman & Terpercaya
hanya di bolayo.com
Whatsapp kami
+6282321807397